أهلا وسهلا بمعهد الخاص الحليمي ساسيلا غنونج ساري لمبوك الغربية

Kamis, 05 Mei 2011

Jadwal Waktu Sholat Wilayah Lombok NTB

Jadwal Waktu Sholat Wilayah Lombok NTB
Oleh : TGH. Ibrahim Al Kholidy Kedri

Jadwal ini berlaku sepanjang Masa
silahkan ambil disini :
Jadwal Waktu Sholat

Dalam Penentuan Waktu Shalat tidak terlepas dari posisi matahari dalam tata koordinat horizon, terutama tinggi matahari (h) dan jarak zenit (z).
Di dalam Al-Qur’an dan Hadits ada beberapa fenomena alam yang berkaitan dengan waktu shalat khususnya shalat fardlu, seperti: kulminasi, terbenam, senja (evening twilight) dan fajar (morning twilight).
1. Shalat Dzuhur
Waktu Dzuhur yaitu sejak matahari meningalkan meridian atau sesaat setalah matahari berkulminasi (istiwa/dzawal), biasanya ditambah 2 menit setalah kulminasi.
2. Shalat Ashar
Waktu Ashar ialah ketika bayangan suatu benda sama dengan panjang bendanya ditambah dengan bayangan benda pada waktu dzuhur. Badan Hisab dan Ru’yat Departemen Agama RI menggunakan rumusan: panjang bayangan waktu asar = bayangan waktu dzhuhur + tinggi bendanya; tan(za) = tan(zd) + 1
Ada yang berpendapat bahwa waktu Ashar yaitu waktu pertengahan antara dzuhur dan maghrib, tanpa perlu memperhitungkan jarak zenit/tinggi matahari. Ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 238 yang menyatakan sebagai shalat pertengahan.

3. Shalat maghrib
Waktu maghrib ialah ketika matahari telah terbenam sampai hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit ufuk barat. Secara astronomi Matahri terbenam disefinisikan apabila jarak zenit (z) = 90° 50′ (the Astronomical almanac) atau z = 91° (h = -1°) jika dimasukkan koreksi kerendahan ufuk akibat ketinggian pengamat dari permukaan tanah. Untuk penentuan waktu salat maghrib, biasanya ditambah ikhtiyath sekitar 2 menit untuk kehati-hatian agar tidak shalat pada waktu yang dilarang seperti saat matahari terbit, terbenam, atau kulminasi atas.
4. Shalat Isya
Waktu Isya didefinisikan dengan ketika hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit yang ditandai dengan mulai memudarnya cahaya merah di ufuk barat, sebagai tanda dimulainya malam hari.
Dalam astronomi dikenal sebagai akhir senja astronomi (astronomical twilight) yaitu apabila jarak zenit matahari (z) = 108o atau tinggi matahari (h) = -18o
5. Shalat Shubuh
Waktu shubuh yaitu sejak terbitnya fajar shiddiq sampai terbit matahari. Secara astronomi fajar shidiq difahami sebagai awal astronomical twilight (fajar astronomi), mulai munculnya cahaya di ufuk timur menjelang terbit matahari pada saat matahari berada pada kira-kira 18 derajat di bawah horizon (jarak zenit z = 108o).
Sedangkan yang digunakan di Indonesia sekarang khususnya oleh Badan Hisab dan Ru’yat Departemen Agama RI yaitu apabila zarak zenit matahari (z) = 110o atau tingginya (h) = -20o
Fajar shiddiq (sebenarnya) disebabkan oleh hamburan cahaya matahari di atmosfer atas. Ini berbeda dengan apa yang disebut fajar kidzib (semu) — dalam istilah astronomi disebut cahaya zodiak — yang disebabkan oleh hamburan cahaya matahari oleh debu-debu antarplanet

1 komentar:

  1. alhamdulillah, jadwal ini sangat bermanfaat, semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik.

    BalasHapus